“Yang dibutuhkan adalah penyelesaian jangka menengah dan panjang. Salah satunya menyiapkan lahan untuk pengelolaansampah” bukan malah membuka TPA baru di lahan lain. Hal ini perlu diperhatikan baik baik karena jumlah masyarakat yang semakin bertambah dan konsumtif yang berakibat menaikan produksi sampah.
Jogja butuh solusi tentang Darurat Sampah
Lagi-lagi Jogja menghadapi potensi darurat sampah. Ini menyusul ditutupnya Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan oleh warga.
Penutupan TPA Piyungan yang kemudian berimbas pada penumpukan sampah di depo dan TPS di Yogyakarta sudah terjadi berkali-kali.
Rata-rata volume sampah yang dihasilkan Kota Yogyakarta mencapai sekitar 370 ton dan sebanyak 260 ton di antaranya dibuang ke TPA Piyungan. Sisanya dapat diserap oleh bank sampah dan pemulung.
Metode yang belum tepat
Banyak hal yang ditawarkan dalam pengolahan sampah mulai dari konsep yang kecil hingga yang besar, mulai jangka pendek hingga jangka panjang. Tapi mengapa masih belumbisa menyelesaikan masalah?
Consumptive lifestyle –> Produksi Sampah bertambah –> Pengolahan tidak maksimal
Gaya hidup yang konsumtif dapat menghasilkan sampah tanpa kita sadari. Walaupun sedikit, tetapi jika sudah menjadi kebiasaan yang dilakukan setiap hari dan waktu akan menjadi banyak. Pengolahan sampah hanya sebagian solusi saja. Tetapi kebiasaangayahidupkonsumtif menjadi titik awal masalah itu muncul.
Itís difficult to find knowledgeable people for this topic, but you sound like you know what youíre talking about! Thanks